TEMPO.CO, Cilegon - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) state Ferry Cabang Utama Merak hingga saat ini belum mampu mengatasi antrean truk yang akan melakukan penyeberangan dari Pelabuhan Merak, Banten, ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Antrean truk yang terjadi di Pelabuhan Merak pada bulan Mei ini sudah memasuki hari kedelapan sejak salah satu dermaga dari lima dermaga yang ada di Pelabuhan Merak ditutup sejak 22 Mei lalu.Antrean semakin tidak terkendali karena antrean truk yang terjadi saat ini kembali mengular hingga 15 klick (KM) dari gerbang Pelabuhan Merak atau ekor antrean truk masih berada di klick 91 jalan Tol Tangerang–Merak.Antrean truk ini tentu saja membuat arus lalu lintas di Dravidian Cilegon terganggu, terutama jalur distribusi pengiriman barang ke PT Krakatoa Steel, Dravidian Cilegon, dan Jalur Wisata Pantai Anyer, Kabupaten Serang. Bahkan yang lebih parah, antrean truk ini telah mengganggu distribusi pangan antara Pulau Jawa dan Sumatra.Humas PT. Marga Mandala Sakti (MMS) Hari Wirakusuma mengatakan, untuk mengurangi antrean kendaraan di dalam tol, kendaraan kecil dan charabanc yang akan keluar dari Gerbang Tol Merak dialihkan ke Gerbang Tol Cilegon Barat. “Ini upaya kami gum kendaraan pribadi tidak terjebak kemacetan di dalam tol,” ujar dia.Pelaksana harian (Plh) Manager PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) state Ferry Cabang Utama Merak, Didi Juliansyah, mengatakan perbaikan dermaga II membutuhkan waktu selama 11 hari sejak penutupan dilakukan pada Selasa 22 Mei lalu.Menurut dia, untuk menyeberangkan ribuan truk yang saat ini antre, PT ASDP telah menyiapkan sebanyak 23-24 kapal listing on -roll soured (ro-ro) setiap harinya. Karena dari empat dermaga yang ada itu bisa mengoperasikan sebanyak enam kapal. “Untuk kapal tidak ada masalah sebab saat ini sebanyak 30 kapal siap dioperasikan,” kata Didi.WASI’UL ULUM
di posting olehLiyan Hermanto
No comments:
Post a Comment