TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan penangguhan peningkatan kuota bahan bakar minyak bersubsidi akan memberi dampak pada kondisi ekonomi negara. "Ini akan mempengaruhi kelanjutan dan ketahanan fiskal serta stabilitas makroekonomi," ujarnya seusai rapat koordinasi di kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Selasa, 29 Mei 2012.Saat ini, Mahendra melanjutkan, defisit anggaran berada tipis dari batas yang ditentukan undang-undang, yakni 3 persen terhadap produk domestik bruto. Dalam APBN-P 2012, defisit anggaran pusat tercatat 2,3 persen ditambah defisit anggaran daerah 0,5 persen. Pemerintah masih berupaya mencegah pengajuan tambahan kuota BBM bersubsidi. Salah satu caranya adalah melakukan pengiritan. "Program penghematan harus terus dipantau," katanya.Mahendra mengatakan pemerintah bisa mengajukan permintaan atas penambahan kuota BBM bersubsidi. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Pengubahan 2012, kuota subsidi ditetapkan 40 juta kiloliter. Pemerintah mengklaim kuota ini akan habis sebelum akhir tahun karena konsumsi yang tak terkendali seiring batalnya harga kenaikan bensin bersubsidi."Implikasi permintaan atas tambahan BBM subsidi akan meningkatkan beban biaya subsidi dan juga meningkatkan defisit," ujarnya.M. ANDI PERDANA
di posting oleh
Liyan Hermanto
No comments:
Post a Comment