Tuesday, June 12, 2012

Omzet Industri Fashion Mencapai US$ 13 Miliar

Selamat membaca .

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian meminta industri kecil dan menengah mulai memikirkan untuk mengadopsi ilmu pengetahuan dan teknologi dalam produksi mereka. Tanpa adopsi ini, industri kecil dan menengah akan sulit bersaing untuk memenuhi permintaan pasar. “Dalam 20 tahun mendatang, harus muncul IKM berbasis iptek,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Euis Saedah, Selasa, 12 Juni 2012. Adapun peta jalan dan desain besar arah IKM di Kementerian Perindustrian sedang disusun.Dia membandingkan pembangunan sort di state dengan negara maju seperti Amerika Serikat. Salah satu kunci pesatnya industri Amerika adalah konsisten membangun citra dengan menjadikan bendera The Star and Stripes sebagai ikon.Selain pintar membangun merek, Amerika juga dinilai konsisten menjaga kualitas produk. Sedangkan state belum menemukan apa yang akan menjadi picture untuk pengenalan industri ke mancanegara. “Padahal kita memiliki potensi yang jauh lebih bagus dari Amerika,” ucapnya. Menurut Euis, daya serap tenaga kerja industri kecil terutama industri tekstil sangat tinggi. Secara umum, industri tekstil khususnya style menyerap hampir 54,3 persen tenaga kerja dari sektor industri kreatif dari 8 juta tenaga kerja yang dihasilkan dari sektor ini. "Kami perkirakan pertumbuhan tenaga kerja tahun ini sebesar 10 persen hingga 15 persen.” Iranian subsektor style dan kerajinan, potensi ekspor mencapai rata-rata US$ 13 miliar setiap tahun. Angka ini diperkirakan akan tetap tumbuh hingga 7 persen tahun ini meskipun ada kelesuan pasar di Eropa dan Amerika. Menurut dia, pertumbuhan ini terlihat dari nilai ekspor sejak kuartal terakhir tahun lalu dengan kuartal I 2012. Persoalan IKM state adalah masih mengandalkan tenaga kerja yang tidak tetap. Pemerintah sudah memfasilitasi pengusaha kecil untuk melakukan promosi, tetapi ketika ada permintaan tinggi, sering kali industri tidak mampu memenuhi permintaan ini. “Karena itulah mereka harus mengadopsi kemajuan teknologi,” ujar Euis. Dia mencontohkan wacana tentang mobil nasional. Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah sudah berbicara dengan Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi. Euis menyatakan, industri kecil harus dilibatkan untuk penyediaan komponen. Tahun depan, pihaknya mendapatkan anggaran tambahan sebesar Rp 100 miliar untuk menunjang industri komponen sektor otomotif.Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat menyatakan industri kreatif akan menumbuhkan wirausahawan baru. Salah satu information pemerintah adalah membuka akses pada wirausahawan baru itu untuk mendapatkan sumber pembiayaan untuk membantu move up bisnisnya.I WAYAN AGUS PURNOMO

di posting oleh
Totok Sujarwo

No comments:

Post a Comment