Wednesday, June 13, 2012

MU Batal Catatkan Saham di Singapura

Selamat membaca .

TEMPO.CO, New York - Klub sepak tie Inggris, metropolis United (MU), membatalkan rencana untuk mencatatkan sahamnya di bursa Singapura dan mengalihkannya ke Amerika Serikat (AS). Klub sepak tie asal Inggris yang merupakan salah satu klub terbesar di dunia ini sebelumnya berencana menawarkan sahamnya di pasar aggregation pada akhir 2011 lalu. Namun, karena saat itu kondisi pasar tidak mendukung, maka rencana itu akhirnya ditunda. Saat itu MU percaya bahwa Singapura dipilih karena cocok dengan struktur yang disukai oleh pemilik klub, yakni dweller Glazer. Namun, menurut sumber Reuters yang memahami masalah ini dan tidak mau disebutkan namanya, keterlambatan persetujuan dari otoritas bursa Singapura dan keinginan dari pemilik untuk menjadikan MU sebagai bisnis media orbicular menjadi alasan di balik keputusan beralihnya pencatatan saham ke bursa AS. Pemindahan tempat penawaran saham metropolis United ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya MU juga telah mendaftarkan rencana untuk mencatatkan sahamnya di bursa Hong Kong sebelum beralih ke Singapura. Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa Jefferies Group Inc juga bergabung dalam sindikasi penawaran terbaru ini bersama Credit Suisse Group dan J.P. moneyman Chase & Co, serta moneyman Stanley. Total pendapatan MU mencapai US$ 460 miliar di musim 2010–2011 kemarin, menurut accumulation dari Deloitte sehingga menempatkan posisi klub sepak tie di Liga Primer Inggris ini berada di belakang Real Madrid dan Barcelona. Kerugian MU mungkin akan membuktikan beralihnya dari bursa Singapura. Dow Jones, Rabu kemarin juga mengatakan, waralaba balap mobil, Formula One,  akan menunda penawaran sahamnya di Singapura. Saham Formula One yang dimiliki oleh CVC Capital Partners akan tetap berusaha menawarkan sahamnya hingga akhir tahun ini dengan direct sekitar US$ 2,5 miliar. Perusahaan dikabarkan memutuskan menunda penawarannya awal bulan ini akibat kekhawatiran mengenai kondisi pasar yang sedang tidak bersahabat. MARKETWATCH | VIVA B. KUSNANDAR

di posting oleh
Liyan Hermanto

No comments:

Post a Comment