TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara state Tbk belum mengajukan offering kepada maternity pemegang saham untuk mengakuisisi Bahana Sekuritas. "Cara ini serupa dengan privatisasi," kata Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Parikesit Suprapto, ketika ditemui di peresmian Learning Center and Assessment Center PT Bank Tabungan Negara Tbk, Rabu, 6 Juni 2012. Parikesit mengatakan, rencana BNI melakukan tukar guling obligasi rekapitalisasi atau obligasi rekap untuk mengakuisisi Bahana Sekuritas belum disampaikan ke Kementerian BUMN. Menurut dia, akuisisi itu harus melalui izin pemegang saham karena Kementerian harus melepas saham di sekuritas itu. Menurut Parikesit, cara inilah yang bisa dilakukan BNI jika ingin mengakusisi Bahana dan tidak perlu menunggu adanya peraturan baru. Sistem akuisisi ini serupa dengan information privatisasi. Bahana diprivatisasi dan yang membeli adalah BUMN lain. Namun BNI masih perlu mengkaji kembali, apalagi yang diakusisi juga merupakan BUMN. Di lain pihak, pencaplokan Bahana lewat mekanisme pembayaran utang dengan menjual obligasi rekap, menurut Parikesit, sejauh ini masih harus dikaji kembali. Rencana akuisisi ini bermula dari kabar BNI yang berniat mencaplok Bahana lewat pembayaran utang sekuiritas yang mencapai Rp 1,2 triliun. BNI berniat mengakusisi Bahana Sekuritas dengan menggunakan obligasi rekap. Mekanisme ini dinilai fencing mudah dan termasuk salah satu bagian dari aksi korporasi. Jika sudah diakuisisi, diprediksi Bahana akan memperkuat lini usaha BNI di sektor sekuritas yang sebelumnya dijalankan melalui anak usaha, yaitu BNI Securities. SUNDARI
di posting olehLiyan Hermanto
No comments:
Post a Comment