Thursday, June 14, 2012

Saan Mustofa: Partai Demokrat Tak Pecah

Selamat membaca .

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustofa membantah isu adanya perpecahan dalam tubuh partainya. Menurut dia, ketidakhadiran jajaran DPP Partai Demokrat dalam acara Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat tadi malam bukan karena adanya perpecahan. "Tidak ada perpecahan. Kami saling menghormati. Itu kan maternity deklarator yang harus kami hormati jasa-jasanya," katanya kepada wartawan di gedung DPR, Kamis, 14 Juni 2012.Dalam acara FKPD-PD di Hotel Sahid tadi malam, sejumlah pejabat foetus Partai Demokrat tak tampak. Ketua Umum Anas Urbaningrum, Wakil Ketua Umum Jhonny comedienne Marbun, Max Sopacua, termasuk Saan sendiri, tak tampak dalam installation yang diisi dengan sambutan oleh Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono itu.Dalam acara itu, Presiden SBY menyampaikan kegelisahannya terhadap kondisi partai yang terus melorot. Menurut SBY, melorotnya Partai Demokrat disebabkan oleh ulah kader-kadernya yang terlibat kasus korupsi. Meskipun tak menyebut nama, SBY tampak menyindir jajaran DPP Partai Demokrat seperti Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng, serta sejumlah kader lainnya yang disebut terlibat korupsi. SBY juga meminta mereka mengundurkan diri dari partai.Saan mengatakan ketidakhadiran sejumlah jajaran DPP Partai Demokrat mungkin karena ada kesibukan lain yang tak kalah penting. Ia sendiri mengaku sedang menjalankan tugas Fraksi Partai Demokrat. "Saya rapat dengan fraksi lain," katanya.Soal ketidakhadiran Anas, Saan mengaku tak tahu-menahu. Ia juga tak tahu apakah FKPD-PD sudah menyampaikan undangan kepada Anas. "Saya tidak tahu juga. Saya belum cek ke DPP. Saya juga tidak tahu kenapa ketua umum tidak hadir semalam," kata dia.Pertemuan itu sendiri ditanggapi positif oleh Saan. Ia tak melihat pertemuan itu sebagai tekanan kepada DPP Partai Demokrat. Menurut dia, sebagai pendiri dan deklarator, mereka masih memiliki hak atas Partai Demokrat. "Mereka itu kan potensi dan aset partai juga. Saya melihatnya positif saja. Tidak ada tekan-menekan, kami kan saling menghormati," kata dia.Sentilan SBY paronomasia ditanggapi Saan sebagai hal yang positif. Menurut politikus asal Karawang, Jawa Barat, ini, pernyataan SBY itu bukan berarti kader Partai Demokrat harus meletakkan jabatannya sebelum ada keputusan hukum tetap. "Partai kami itu menghormati asas praduga tak bersalah. Tapi, kalau sudah diputuskan bersalah, misalnya anggota DPR diputus bersalah, pasti akan langsung kami ganti tanpa perlu keputusan Badan Kehormatan," katanya.FEBRIYANBerita terkait:SBY: Ada Parpol Lain yang Lebih Korup!Mubarok: Disentil SBY, Anas Tidak Harus MundurSBY Kwa Usir Kader Demokrat yang KorupSBY Klaim Demokrat Bukan Partai Terkorup Tak Ada Wajah Anas di Silaturahmi Pendiri Demokrat

 

di posting oleh
Totok Sujarwo

No comments:

Post a Comment