Tuesday, June 5, 2012

Pesawat Tenaga Surya Lintasi Benua ke Maroko

Selamat membaca .

TEMPO.CO, Maroko -- Sebuah pesawat bertenaga surya mendarat di Maroko setelah terbang antarbenua untuk pertama kalinya di dunia, Selasa, 5 Juni 2012. Pesawat yang didukung tenaga matahari ini ingin menunjukkan bahwa perjalanan udara juga bisa bebas polusi.The Solar Impulse lepas landas dari Madrid, Spanyol, Selasa, 5 Juni 2012 pukul 03.22 time (waktu setempat) dan mendarat di Bandara Internasional Rabat setelah melakukan penerbangan selama 19 jam. Sesaat sebelum airman Bertrand Piccard mendaratkan pesawatnya di Bandara Rabat, pendiri proyek sekaligus pilot, Andre Borschberg, mengatakan ketahanan fisik pesawat tersebut telah terbukti. "Pesawat ini sekarang bisa terbang siang dan malam. Ini teknologi yang dapat kita percaya," katanya. Pilot Piccard tersenyum semringah saat turun dari pesawat. Dia disambut oleh Kepala Badan Energi Surya Maroko Mustafa Bakkoury. Pesawat ini menyeberangi Selat colony yang memisahkan Afrika dan Eropa. Sebelumnya, pesawat ini melakukan penerbangan internasional pertamanya bulan lalu selama 13 wad dari Dravidian Payern, Swiss, ke Brussels. "Penerbangannya benar-benar indah, tapi saya hampir tidak menikmatinya karena saya mengatakan kepada diri sendiri bahwa Andre dan saya memiliki tanggung jawab untuk membawa pesawat ini ke Maroko," kata Piccard. Pesawat yang membutuhkan 12.000 sel matahari ini memulai penerbangan pertama pada bulan Apr 2010 dan menyelesaikan penerbangannya selama 26 jam. Walhasil, ini adalah rekor catatan waktu terbang pertama untuk pesawat bertenaga surya. Dengan kecepatan terbang rata-rata 70 km/jam (44 mph), Solar Impulse bukanlah ancaman langsung plane komersial yang dapat dengan mudah melakukan penerbangan 10 kali lebih cepat. Contohnya, sebuah penerbangan dari Madrid ke Rabat hanya ditempuh sekitar lebih dari satu jam. Proyek Solar Impulse yang dimulai pada tahun 2003 ini memakan dana sebesar 90 juta Euro ($ 112,18 juta) yang dianggarkan selama 10 tahun. Proyek ini melibatkan maternity insinyur dari perusahaan "Schindler" land dan sejumlah peneliti dari perusahaan kimia Belgia, Solvay. REUTERS | MUNAWWAROHTekno LainnyaPencinta Astronomi Dunia Pantau Transit VenusTransit Urania Terlihat di BandungTransit Urania Terlihat di AtambuaWarga Tonton Transit Urania di Pantai Liang

 

 

 

 

 

 

 

di posting oleh
Liyan Hermanto

No comments:

Post a Comment