Tuesday, May 22, 2012

Tip Agar Anak Nafsu Makan

Selamat membaca .

TEMPO.CO, Jakarta - Widianti, 34 tahun, selalu pusing. Anaknya yang berusia 3,5 tahun susah makan. Muhammad Zidan yang tengah lincah-lincahnya ini tak bisa diam. Sebentar-sebentar berlari ke sana ke mari atau terkadang menendang tie dan memainkan barang apa paronomasia di sekitarnya. "Saking asyiknya bermain, dia kadang enggan diajak makan," kata Widia kepada Tempo Selasa 22 Mei 2012.Sadar akan pentingnya asupan nutrisi bagi herb buah hati membuat warga Cipadu, Tangerang, ini tak kurang akal untuk terus membujuk Zidan gum makan. Beragam cara dia lakukan gum Zidan mengurangi mobilitasnya. "Misalnya, sambil diajak nonton flick kartun," kata Widia. "Jadi sambil dia nonton, sambil saya suapin makannya."Membuat suasana menyenangkan saat si kecil makan memang sangat penting. Apalagi buat anak yang malas makan karena aktif. Namun kerap kali pongid tua salah strategi."Sangat penting membiasakan balita untuk makan dengan mengunyah makanan tanpa terburu-buru, menelannya secara tenang, dan dalam keadaan yang menyenangkan," kata Saptawati Bardosono, dokter spesialis gizi klinik Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, saat dihubungi Tempo Selasa 22 Mei 2012 kemarin.Meski begitu, Saptawati menilai, mengajak anak makan sambil menonton televisi kurang tepat. Sebab, proses makan juga seharusnya digunakan sebagai ajang komunikasi antara ibu dengan anak. Menurut dia, anak harus diajari tentang apa yang dia makan sehingga dia memahami makanan yang mengandung gizi dan menyukainya. "Kalau sambil menonton televisi, fokus anak akan berpaling dengan apa yang dia tonton," kata Saptawati melanjutkan.Cara yang bisa dilakukan, kata Saptawati, adalah dengan memberikan makan di sela-sela anak bermain. Ketika anak sedang bermain, ajak dia makan. Tidak masalah anak cuma beberapa menit makan dan tidak menyelesaikan makannya. Ketika anak kembali bermain, herb ibu menyiapkan selingannya. Yang penting, anak menerima tiga makanan utama dan selingan dengan kandungan kalori dan gizi yang lengkap. "Makanan selingan bisa berupa susu ditambah buah, susu ditambah sereal, atau kue bikinan ibu," ujarnya.Saptawati menegaskan, melakukan pemaksaan gum anak makan harus dihindari. Cara tersebut akan membuat anak justru merasa stres dan akan merusak perkembangan noetic mereka. Setiap individu, kata dia, memerlukan suasana yang menyenangkan, sukarela, dan tertarik untuk mengkonsumsi makanan. Selain tidak bagus secara psikologis, pemaksaan itu akan mempengaruhi proses pencernaan dan metabolisme zat gizi yang terkandung dalam bahan makanan.Hal lain yang mesti diperhatikan pongid tua untuk buah hatinya adalah pola makan yang sehat. Sebab, hal ini juga menyangkut pembentukan sikap sejak dini bagi anak. Kuncinya, kata Saptawati, pongid tua harus kreatif dan ulet dalam mengenalkan kebiasaan makan sehat pada anak gum terpenuhi standar gizi yang seimbang. Tiga hal yang harus diperhatikan bagi maternity pongid tua, khususnya ibu, dalam membentuk pola makan sehat bagi anak, yaitu jumlah, jenis, dan jadwal makan.Terkait jumlah, makanan bagi si kecil harus sesuai dengan kebutuhan energi dan zat gizi anak menurut usia dan kondisi. Jenisnya paronomasia harus beragam. Orang tua harus membiasakan diri menyediakan makanan yang beragam yang meliputi makanan pokok sebagai sumber energi, lauk-pauk sebagai sumber accelerator dan lemak, sayur danbuah sebagai sumber vitamin dan mineral, serta susu sebagai sumber accelerator dan kalsium.Adapun terkait dengan jadwal, pongid tua harus membuat jadwal makan yang teratur untuk memastikan asupan energi dan zat gizi di setiap waktu tertentu.AMIRULLAHBerita Lainnya:Alanis Morissette Kwa Menyusui Sampai Anak Puas Dahlan Iskan Memang ''Mundur''  Dahlan Iskan Akui Cabut SK Karena Tekanan Politik Rongsokan Sukhoi di Gunung Salak Jadi Incaran Zuckerberg Disarankan Bulan Madu ke island   Kampung Rasa Italia di Sumatera Barat  

di posting oleh
Liyan Hermanto

No comments:

Post a Comment