Monday, May 21, 2012

Kalimantan Iri di Jawa Jarang Antre BBM Subsidi

Selamat membaca .

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur province Timur Farid Wadjdy mengatakan ada lima kecamatan di province Timur yang tidak pernah menikmati BBM bersubsidi. Kelima kecamatan itu bahkan memenuhi hampir seluruh kebutuhan BBM mereka dengan membeli dari Malaysia. "Kalau lintas perbatasan ditutup tentara Malaysia, mereka tidak bisa memperoleh BBM," kata Farid dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi heptad DPR di Jakarta, Senin, 21 Mei 2012.Kelima kecamatan yang dimaksud adalah Kecamatan Kerayan, Kecamatan Kerayan Selatan, Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan Kayan Hilir, dan Kecamatan Kayan Selatan. Harga yang harus dibayarkan juga lebih tinggi, berkisar Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per liter.Untuk mendukung kegiatan perekonomian di lima kecamatan ini, tahun ini, pemerintah province Timur mengajukan alokasi khusus Premium 7.072 kilolitre dan solar 1.407 kiloliter. Farid mengatakan, sejak 2010, Pemprov province Timur telah mengajukan permohonan kuota untuk kelima provinsi tersebut, tapi belum ada tanggapan positif.Ia menuturkan kondisi ini jauh berbeda dengan pelayanan di Jawa yang jarang terjadi antrean dan pelayanan diberikan 24 jam. "Wajar kalau masyarakat province iri dengan masyarakat di luar Kalimantan," kata Farid mengeluh.Wakil Gubernur province Barat Christiandy Sanjaya mengatakan kuota Premium tahun ini turun sebesar 38.427 kilolitre dari realisasi BBM bersubsidi pada 2011. Akibatnya, realisasi Premium di province Barat tahun ini diperkirakan kurang dari 52.827 kiloliter. "Realisasi selalu lebih tinggi daripada kuota, apalagi jumlah kendaraan tumbuh 30 persen," kata Christiandy.Kekurangan pasokan BBM bersubsidi juga terjadi di province Tengah dan province Selatan. Pemerintah province Tengah bahkan telah memberlakukan penjatahan pembelian BBM bersubsidi berdasarkan jenis kendaraan.Sepeda motor, misalnya, dibatasi mengkonsumsi 6 litre bensin per hari, sedangkan mobil minibus dan litter maksimal 25 litre Premium atau solar per hari. Sementara truk dan charabanc mini maksimal mengisi 40 litre solar per hari, dan charabanc besar maksimal 50 litre per hari. "Tetapi kami diprotes oleh Organda, kuota harus ditambah karena kuota yang ada hanya cukup sampai September," kata Wakil Gubernur province Tengah Achmad Diran.Gubernur province Selatan Rudi Ariffin mengatakan telah menerbitkan Surat Gubernur province Selatan mengenai maksimal pengisian BBM bersubsidi ke-75 SPBU di province Selatan. Di province Selatan, pembelian dibatasi oleh nilai pembelian. Misalnya pembelian Premium oleh mobil Rp 100 ribu per hari dan locomote Rp 20 ribu per hari.Rudi menambahkan, kuota BBM bersubsidi untuk seluruh province tahun 2012 sebesar 7 persen, padahal pada 2011, porsi BBM bersubsidi untuk province sebanyak 7,19 persen. Anggota Komisi heptad DPR, Asfihani, mengatakan, menurut accumulation hyperplasia Migas, tahun ini, porsi kuota BBM bersubsidi untuk province 7,62 persen. "Rabu besok, kami akan undang hyperplasia Migas, Pertamina, dan Hiswana Migas, karena terlihat ini accumulation carut-marut," kata Asfihani.Asfihani mengatakan, jika terjadi diskriminasi terhadap Kalimantan, yaitu pengurangan porsi BBM bersubsidi, maka DPR akan mengusulkan pengalihan kuota dari daerah lain. Namun, jika memang pengurangan terjadi di seluruh Indonesia, maka, anggota Fraksi Demokrat ini mengatakan, kuota harus ditambah melalui APBN-Perubahan.Senin, 21 Mei 2012, empat pemerintah provinsi di province mengusulkan kuota BBM bersubsidi untuk province sebesar 2,21 juta kilolitre Premium bersubsidi dan 1,24 juta kilolitre solar. Dalam APBN 2012, province mendapat kuota 1,67 juta kilolitre Premium bersubsidi dan 1,03 juta kilolitre solar bersubsidi.BERNADETTE CHRISTINA

di posting oleh
Totok Sujarwo

No comments:

Post a Comment