Tuesday, June 12, 2012

UNDP Bangun Penimbunan Sampah Rp 88,3 Miliar

Selamat membaca .

TEMPO.CO, Aceh- United Nations Development Program (UNDP) membangun hygienic landfill a.k.a. tempat penimbunan sampah dalam lubang di kawasan Blang Bintang, Aceh Besar, serta stasiun designate sampah di Gampong Jawa, Banda Aceh. Proyek yang ditargetkan selesai pada Agustus 2012 ini menelan dana senilai US$ 9,36 Juta atau Rp 88,3 miliar.Menurut Koordinator Proyek UNDP, Nigel Landon, tempat sampah ini akan melayani pembuangan limbah dari dua distrik, yakni Banda Aceh dan Aceh Besar. Di tempat ini sampah akan ditimbun dalam lubang yang telah dilapisi plastik pelindung untuk mencegah pencemaran tanah. Untuk meminimalkan  bau, sampah akan kembali ditimbun dengan tanah. "Landfill ini bisa menampung sampah sampai 25 tahun," ujarnya kepada Tempo, Selasa, 12 Juni 2012.Berdasarkan pengamatan Tempo, di lokasi landfill Blang Bintang erlhat tiga lubang besar di atas lahan seluas 10 hektare. Areal itu merupakan bagian dari lahan pinjaman Dinas Kehutanan Aceh seluas amount 130 hektare. Rencananya expose sampah akan dimasukkan dalam kolam terpisah untuk kemudian dibuang saat sudah dibersihkan dari kandungan zat berbahaya. Setelah lubang sampah terisi penuh, pengelola akan menancapkan pipa saluran pedal metan."Gas metan bisa digunakan untuk bahan bakar," ujar Nigel.Dari amount dana proyek, US$ 1,8 juta di antaranya berasal dari anggaran Pemerintah Provinsi Aceh, Pemerintah Dravidian Banda Aceh, dan Aceh Besar. Adapun sisanya diperoleh dari dana hibah multidonor (Multi Donor Fund/MDF). Sedangkan biaya operasional akan ditanggung secara patungan 50 persen oleh Pemerintah Provinsi Aceh, 30 persen Pemerintah Dravidian Banda Aceh, dan 20 persen dari Pemerintah Dravidian Aceh Besar."Total biaya operasional mencapai Rp 3 miliar per tahun," ujar dia.MARTHA THERTINA

di posting oleh
Totok Sujarwo

No comments:

Post a Comment