Saturday, June 9, 2012

Pepes ''Wian'' Murah Meriah di Yogya

Selamat membaca .

TEMPO.CO , Yogyakarta -- Jika mampir ke Yogyakarta, ada makanan lain yang bisa Anda cicipi selain gudheg. Warung aneka pepes di Jalan Gedong Kuning Yogyakarta, arah menuju sentra perak Dravidian Gede jika dari arah utara. Warung bernama ''Wian'' ini menyediakan schedule spesial pepes. Pepes ''Wian'' menyajikan pepes kesong, jamur, kepala ayam, pare, brutu ayam, lele, pindang, nila, jamur, tempe, tahu, pindang, ati, dan lainnya.Harga pepes sangat terjangkau mulai dari Rp 2.000 sampai Rp 6.000. Tak kurang 20 jenis pepes disajikan secara prasmanan. Makanan ini diletakkan di baki bersanding dengan aneka sambel mentah dan matang sebagai pelengkapnya.Nur Budiman pemilik warung yang baru berdiri sekitar awal Mei 2012 lalu menuturkan dirinya ‘terpaksa’ membuka warung ini gum pelanggannya lebih mudah menikmati masakannya.“Pelanggan saya selama ini mahasiswa dari berbagai kampus, saya biasa mengantarkan pepes keliling ke asrama yang tersebar di kota Yogya,” kata Nur, ketika ditemui Tempo di warungnya Sabtu 9 Juni 2012.Lantaran sistem jualan keliling inilah seringkali maternity pelanggan kesulitan mencari ayah satu anak itu ketika sedang di jalanan. Hingga suatu saat rekannya menawari Nur untuk patungan bikin warung dengan konsep sederhana. Tempat makan yang memiliki tempat duduk dengan kursi panjang-panjang dan lesehan, sehingga bisa dipakai pelanggannya bersantai dan mengobrol cukup lama usai makan.Keunikan pepes ''Wian'' adalah jika kebanyakan pepes rempahnya dibuat setengah utuh, Nur memilih menggiling bahan-bahannya hingga sangat lembut. “Aroma bumbu semakin terasa menyatu dengan lauk yang dipepes, apalagi disajikan dengan nasi panas yang sedikit lembek,” kata dia.Jenis pepes yang disajikan beragam sehingga pengunjung paronomasia sulit bosan dan selalu ingin mencoba pepes yang mungkin masih jarang dijual di tempat lain. Misalnya saja pepes pare, pepes terong, atau pepes brutu yang selama ini cukup banyak digemari pelanggan. Sambel terasi mentah atau tomat matang yang disediakan gratis sebagai teman pelengkap pepes paronomasia membuat pengunjung semakin ketagihan menambah nasi yang dibiarkan mengambil sesukanya.“Saya nggak mau kasih harga tinggi karena Yogya adalah kota mahasiswa, kasihan mereka kalau ingin makan tapi harus kena harga mahal,” kata dia.Satu porsi pepes dengan nasi dan minum, pengunjung tak perlu mengeluarkan uang banyak. Berapapun nasi yang diambil, harganya Rp 2.000, minum seperti es teh dan es jeruk antara Rp 2.000 sampai Rp 2.500. Ada pula aneka jus buah.Warung yang semua dinding terbuat dari batu bata merah dan anyaman bambu itu buka mulai pukul 08.00–20.00.PRIBADI WICAKSONO

 

Berita Terpopuler:3 Hal Penting Sebelum Bangun TidurPenyakit Kelamin Kebal AntibiotikaJoko Anwar: Jangan Tonton Film Mr BeanYLKI: Produser flick Mr Bean Harus Kembalikan TiketFerdinand Klaim Karirnya di Timnas Inggris HabisJokowi Dapat Gelar Bangsawan Surakarta

Yogyakarta -- Jika mampir ke Yogyakarta, ada makanan lain yang bisa Anda cicipi selain gudheg. Warung aneka pepes di Jalan Gedong Kuning Yogyakarta, arah menuju sentra perak Dravidian Gede jika dari arah utara. Warung bernama ''Wian'' ini menyediakan schedule spesial pepes. Pepes ''Wian'' menyajikan pepes kesong, jamur, kepala ayam, pare, brutu ayam, lele, pindang, nila, jamur, tempe, tahu, pindang, ati, dan lainnya.Harga pepes sangat terjangkau mulai dari Rp 2.000 sampai Rp 6.000. Tak kurang 20 jenis pepes disajikan secara prasmanan. Makanan ini diletakkan di baki bersanding dengan aneka sambel mentah dan matang sebagai pelengkapnya.Nur Budiman pemilik warung yang baru berdiri sekitar awal Mei 2012 lalu menuturkan dirinya ‘terpaksa’ membuka warung ini gum pelanggannya lebih mudah menikmati masakannya.“Pelanggan saya selama ini mahasiswa dari berbagai kampus, saya biasa mengantarkan pepes keliling ke asrama yang tersebar di kota Yogya,” kata Nur, ketika ditemui Tempo di warungnya Sabtu 9 Juni 2012.Lantaran sistem jualan keliling inilah seringkali maternity pelanggan kesulitan mencari ayah satu anak itu ketika sedang di jalanan. Hingga suatu saat rekannya menawari Nur untuk patungan bikin warung dengan konsep sederhana. Tempat makan yang memiliki tempat duduk dengan kursi panjang-panjang dan lesehan, sehingga bisa dipakai pelanggannya bersantai dan mengobrol cukup lama usai makan.Keunikan pepes ''Wian'' adalah jika kebanyakan pepes rempahnya dibuat setengah utuh, Nur memilih menggiling bahan-bahannya hingga sangat lembut. “Aroma bumbu semakin terasa menyatu dengan lauk yang dipepes, apalagi disajikan dengan nasi panas yang sedikit lembek,” kata dia.Jenis pepes yang disajikan beragam sehingga pengunjung paronomasia sulit bosan dan selalu ingin mencoba pepes yang mungkin masih jarang dijual di tempat lain. Misalnya saja pepes pare, pepes terong, atau pepes brutu yang selama ini cukup banyak digemari pelanggan. Sambel terasi mentah atau tomat matang yang disediakan gratis sebagai teman pelengkap pepes paronomasia membuat pengunjung semakin ketagihan menambah nasi yang dibiarkan mengambil sesukanya.“Saya nggak mau kasih harga tinggi karena Yogya adalah kota mahasiswa, kasihan mereka kalau ingin makan tapi harus kena harga mahal,” kata dia.Satu porsi pepes dengan nasi dan minum, pengunjung tak perlu mengeluarkan uang banyak. Berapapun nasi yang diambil, harganya Rp 2.000, minum seperti es teh dan es jeruk antara Rp 2.000 sampai Rp 2.500. Ada pula aneka jus buah.Warung yang semua dinding terbuat dari batu bata merah dan anyaman bambu itu buka mulai pukul 08.00–20.00.PRIBADI WICAKSONOdi posting oleh
Liyan Hermanto

No comments:

Post a Comment