Wednesday, June 13, 2012

Penurunan Ritel AS Tekan Indeks

Selamat membaca .

TEMPO.CO, Jakarta - Indikasi melemahnya perekonomian Amerika Serikat (AS) yang ditunjukkan melalui turunnya accumulation penjualan ritel dan kelanjutan krisis perbankan Eropa kembali menekan indeks. Harga minyak dunia yang berada di kisaran US$ 82 per barel serta melemahnya bursa regional turut menambah beban indeks. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan sesi pertama siang ini melemah 34,21 poin (0,89 persen) ke take 3.826,24. city langsung jatuh ke take terendahnya 3.812,68 poin pada pembukaan perdagangan menyusul lesunya perdagangan di bursa regional. Data penjualan ritel AS bulan Mei turun sebesar 0,2 persen, sementara Business Inventories bulan Apr naik tipis 0,4 persen menjadi US$ 1,58 triliun. Penurunan penjualan ritel yang turun dalam dua bulan terakhir mengindikasikan perlambatan ekonomi di AS memasuki tahap serius. “Ekonomi AS disumbang 70% konsumsi masyarakat. Berkurangnya lapangan kerja dan pendapatan membuat konsumen menahan diri untuk belanja,” ujar analis dari prophet Sekuritas, Lana Soelistianingsih, dalam analisa hariannya. Penurunan itu membuat beberapa lembaga keuangan memotong direct pertumbuhan ekonomi AS tahun 2012 rata-rata 0,2-0,3 persen. Turunnya accumulation ritel AS membuat saham-saham Wall Street kemarin cenderung melemah. Indeks Dow designer industri turun 77,42 poin (0,62 persen) menjadi 12.496,38, indeks S&P 500 turun 9,30 poin (0,70 persen) menjadi 1.314,88, serta ndeks Nasdaq turun 24,46 poin (0,86 persen) menjadi 2.818,61. Selain itu, langkah Moody’s memangkas peringkat utang Spanyol sebanyak 3 evaluate dari A3 menjadi Baa3 terkait rencana dana talangan 100 miliar euro semakin menambah beban utang dan memperlemah ekonomi Negeri Matador. Sebelumnya, Fitch Rating juga telah memangkas peringkat utang Spanyol dari A menjadi BBB. “Rasio utang Spanyol pada 2011 masih di sekitar 62 persen dari PDB, diperkirakan naik menjadi 90 persen dari PDB pada tahun 2012,” ujar Lana. Saham yang berpindah tangan pada penutupan sesi pertama hari ini mencapai 1,53 miliar lembar saham senilai Rp 1,53 triliun dengan frekuensi 57,18 ribu kali transaksi. Mayoritas atau sebanyak 180 saham turun, 40 saham mengalami kenaikan, serta 56 lainnya tidak berubah. Investor asing mencetak penjualan bersih Rp 70 miliar. city aggregation juga turun serentak hingga wad 12.00 WIB. Indeks Nikkei 225 melemah 9,66 poin (0,11 persen) ke 8.578,18, indeks Hang Seng turun 96 poin (0,50 persen) ke 18.930,52, indeks KOSPI turun tipis 0,36 poin (0,02 persen) menjadi 1.858,96, serta indeks Straits Times turun 9,49 poin (0,34 persen) menjadi 2.777,39. PDAT | M. AZHAR

di posting oleh
Liyan Hermanto

No comments:

Post a Comment