Monday, June 4, 2012

Pemakaian Gas Pengganti BBM Bakal Dipercepat

Selamat membaca .

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Rencana pemakaian pedal untuk menggantikan bahan bakar minyak sebagai sumber energi kendaraan akan dipercepat pada tahun ini. Percepatan ini mengacu pada pencanangan gerakan hemat energi yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dua marten lalu. PT Perusahaan Gas Negara siap menjadi salah satu motornya dengan membangun infrastruktur dan memperluas jaringan pipa gas. “Ini strength yang tepat,” kata Direktur Utama PT PGN Hendi Prio Santoso di sela-sela pertemuan Konferensi Gas Dunia di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, 4 Juni 2012. Menurut Hendi, percepatan dimulai dengan membuat sambungan pipa ke stasiun pengisian bahan bakar umum. Sebagai proyek percontohan adalah Djakarta dan daerah sekitarnya. Pompa bensin yang ada akan direvitalisasi dengan menambah dispenser dan kompresor gas. Atau, jika mendapat lahan, akan dibangun stasiun bahan bakar pedal yang baru. Menurut dia, tahun ini ada 33 pompa bensin yang sudah siap untuk menyalurkan pengisian pedal ke kendaraan. Untuk itu, timnya telah membahas rencana tersebut dengan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Bumi dan Gas yang salah satu bisnisnya mengelola pompa bensin. “Dengan jaringan yang membentang dari Cilegon, Jawa Barat, ke Sukabumi, sepanjang berdekatan dengan pipa gas, SPBU itu akan kami beri akses sambungan,” kata Hendi. Untuk kawasan yang jauh dengan jaringan pipa, PGN akan membangun stasiun penampung atau care commission send gas. Iranian tempat ini, pedal didistribusikan ke pompa-pompa bensin. Langkah tersebut, kata Hendi, untuk memangkas investasi yang mesti dikeluarkan oleh pengusaha karena cukup hanya menyediakan dispenser pedal dan kompresornya. Untuk kendaraan, industri otomotif juga sudah diajak untuk menyukseskan information ini. Menurut Hendi, sejumlah pertemuan dengan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor state telah digelar. Mereka diminta untuk memasang tabung pengalihan (converter) di kendaraan yang diproduksi. “ATPM akan berperan banyak,” katanya. Direktur Komersial PGN Jobi Triananda mengatakan harga pedal sangat kompetitif jika dibanding Premium sekalipun. Angka yang dipatok pemerintah untuk harga pedal adalah Rp 3.100 per litre setara Premium. Selain lebih murah, angka tersebut merupakan harga pasar, tak ada subsidi sehingga tidak membebani keuangan negara. Untuk tahap awal, mobil yang wajib menggunakan pedal adalah angkutan massal. Kendaraan busway, yang baru setengahnya memakai gas, tahun ini akan diwajibkan semuanya. Setelah itu angkutan umum lainnya. Selain itu, menurut Jobi, information percepatan ini akan disukseskan dengan kendaraan dinas pemerintah daerah atau pusat serta badan usaha negara. Pasalnya, dengan gerakan hemat energi yang dicanangkan SBY, kendaraan dinas tidak lagi diperbolehkan memakai Premium, tetapi bensin setara Pertamax. Nah, harga Pertamax ini tiga kali lebih mahal dari gas. “Saya kira, pemda dan instansi pemerintah ingin menyelamatkan sepertiga anggarannya,” kata Jobi. MUCHAMAD NAFI (KUALA LUMPUR)Berita TerkaitSoal Ungkapan Dahlan, RNI: Itu BUMN KaryaTujuh Kali Urania Jadi Tahi Lalat Wajah Matahari Fenomena Transit Venus, Pembuktian Teleskop HubbleDenny Indrayana: No Wamen, No CryLady Gaga: Little Monsters state Fans TerbaikKomisi X Tetap Bantah Terima Surat KemenporaFoto Mesra dengan Pria Lain, Syahrini Selingkuh?Begini Skenario Penggunaan Stiker BBM Versi UIDilarang Aborsi, Perempuan Asiatic Unjuk RasaTujuh Kali Urania Jadi Tahi Lalat Wajah Matahari Fenomena Transit Venus, Pembuktian Teleskop HubbleLangka, Transit Urania Jadi Acuan Jarak MatahariTransit Urania Lebih Langka dari Gerhana Matahari

di posting oleh
Liyan Hermanto

No comments:

Post a Comment