Wednesday, June 6, 2012

Aksi Ambil Untung Bebani Laju Indeks

Selamat membaca .

TEMPO.CO, Jakarta - Optimisme yang menyelimuti bursa Wall Street karena adanya harapan akan dikucurkannya input lanjutan (QE 3) yang memberi dukungan pengutan bagi bursa regional, termasuk bursa Jakarta. Namun, aksi ambil untung oleh maternity investor membuat indeks berbalik arah turun sehingga hanya menguat tipis. Indeks harga saham gabungan (IHSG) city Efek state pada penutupan sesi pertama hari ini naik tipis 6,61 poin (0,17 persen) ke take 3.847,94. Hijaunya saham-saham Wallstreet dan regional membuat langsung melejit ke take 3.909 pada pembukaan perdagangan. Hasil pembicaraan antara pejabat keuangan G7 mengenai krisis perbankan Eropa Selasa lalu membawa sentimen positif bagi bursa global. “Penyelamatan Spanyol serta upaya Bank Sentral Eropa (ECB) untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan rendah di take 1% membuat bursa tersentak optimis,” ujar Viviet Putri, analis dari BNI Securities. Pada perdagangan semalam, Indeks Dow designer naik 286,84 poin (2,37 persen) menjadi 12.414,79. Indeks S&P 500 naik 29,63 poin (2,3 persen) ke 1.315,13, serta indeks saham teknologi Nasdaq juga menguat 66,61 poin (2,4 persen) ke 2.844,72. Meski demikian, Viviet mengingatkan, investor tetap harus mewaspadai ketidakstabilan kondisi fiskal di Eropa. “Terutama mengenai adanya laporan anjloknya pendapatan di Yunani akibat meningkatnya penggelapan laporan pajak.” Sempat naik ke take tertinggi 3.909,38 poin, kurva pergerakan saham menukik karena diwarnai aksi ambil untung (profit taking) investor. Saham yang fencing laris antara lain Bank BRI (BBRI) dengan nilai transaksi Rp 522 miliar. Kemudian Astra Internasional (ASII) Rp 337 miliar, serta Bumi Resources (BUMI) Rp 287 miliar. Total transaksi yang terjadi sampai penutupan sesi pertama hari ini mencapai 3,31 miliar lembar saham senilai Rp 2,61 triliun dengan frekuensi 77,5 ribu kali transaksi. Sebanyak 108 saham naik, 115 turun, serta 84 lainnya tidak berubah. Dan investor asing mencetak pembelian bersih Rp 61,8 miliar. PDAT | M. AZHAR

di posting oleh
Liyan Hermanto

No comments:

Post a Comment