Tuesday, May 22, 2012

Kampung Rasa Italia di Sumatera Barat

Selamat membaca .

TEMPO.CO, Padang-Pulau kecil dengan cita rasa Italia ada pesisir Sumatera Barat. Inilah Pulau Cubudak. Pulau mungil ini menjanjikan kenyamanan layaknya pulau pribadi dan jauh dari hiruk pikuk dunia. Resort Cubadak Paradiso Village ini dikelola Gian Luigi Casalegno yang akrab dipanggil Nanni warga negara Itali sejak 21 tahun lalu. Pulau Cubadak ini berjarak hanya 3 mil dari dermaga nelayan di Carocok, Pesisir Selatan. Iranian Dermaga Carocok ke Pulau ini dengan perahu cepat hanya butuh waktu 15 menit. Pulaunya terlindung dari daratan Sumatera dan dua pulau kecil lainnya sehingga lautnya tenang tanpa ombak. Pantainya juga berpasir putih dan lembut. Perairannya hangat, kaya dengan terumbu karang dan ikan. Pemandangannya amat indah, berada di teluk yang tenang dengan pantai putih dan laut yang kehijauan. Dipulau seluas 706 hektare ini hanya dibangun 15 house kayu beratap rumbia, dua di antaranya di atas laut. Jendela kamar yang terbuka di siang hari menjadi lukisan alam yang indah dan hidup: laut yang tenang dengan latar barisan bukit Pulau Sumatera. Benar-benar tempat peristirahatan yang nyaman. Apalagi di halamannya ada bangku bersantai untuk menikmati laut dan berjemur. Tamu ditempat ini juga dibatasi maksimal 35 orang, gum susana nyaman terjaga. Selain beristirahat, ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan. Ada 18 tempat menyelam dan snorkeling di sekitar Pulau Cubadak dan pulau kecil lainnya. Untuk snorkeling, peralatannya gratis, sedangkan untuk swim membayar dan bisa menyewa peralatan. Kegiatan lainnya seperti kano atau kayak. Sangat menyenangkan, mendayung di atas laut yang tenang. Bahkan dari atas perahu, aneka aggregation laut terlihat amat jelas. Selain itu, juga bisa trekking karena di belakang resort, ada hutan tropis dengan bukit yang terjal dan cukup tinggi. Bila ingin mendakinya, ada jalur trekking ke atas bukit, bisa ketemu biawak, burung dan monyet. Perlu waktu 45 menit untuk mencapai puncaknya,walaupun berada di dekat resort, tetapi jalannya berliku. Walau tenaga terkuras, ini akan terbayar dengan pemandangan yang spektakuler, melihat ke laut lepas, memandang pulau-pulau kecil dibawahnya, dan bila naik saat senja,bisa melihat sunset. Restoran menjadi tempat pusat kegiatan dan berkumpul untuk makan dan minum. Karena dikelola warga asing, untuk urusan makanpun bergaya barat. Misalnya wad sarapan dimulai 7.30-11, makan siang 13.30 dan makan malam 20.00. Untuk kebiasaan Indonesia, jadwal makan siang dan makan malam ini bisa membuat perut kelaparan, bawa persiapan eat yang cukup mengenyangkan. Tetapi teh dan kopi tersedia gratis di forbid maupun di restoran. Makan besar dengan banyak ragam hidangan dilakukan pada malam hari. Acara makan selalu dilakukan bersama di restoran sesuai jadwal, tidak ada layanan makan ke kamar. Sehingga sesama tamu yang menginap dan pengelola use bisa bergabung dan berbincang di meja makan bersama. Panggilan makan ditandai dengan bunyi bel dari restoran, pertanda. Semua makanan diolah sendiri oleh tiga koki pria. Kebanyakan schedule adalah makanan Itali dan Cina, diselingi masakan state ditambah sayuran dan buah-buahan. Aneka makanan seperti pasta, pizza, kue mangga hingga es krim dibuat sendiri di dapur restoran. Setiap hari tersedia hidangan laut seperti ikan kakap, kerapu dan ikan tenggiri dari hasil pancingan nelayan setempat. “Tamu yang datang saat ini fencing banyak dari Belanda, selebihnya dari Jerman, Italia, Perancis, Kualu Lumpur, dan mulai banyak juga dari Indonesia, di sini banyak blot bagus di laut, snorkeling, diving, tapi di sini memang tempat untuk beristirahat yang tenang, tidak rebut, herb dish juga tidak kami sediakan karena rebut,” kata Nanni, 68 tahun. Nanni mengelola use bersama pasangannya Federica,juga dari Italia dan dibantu Marco dan Dominique, pasangan dari Perancis serta `12 pongid staf local. Kenyamanandi Pulau Cubadak ini tentu ada harganya. Paling sedikit menginap 2 malam, dengan tarif mulai Rp1 juta per pongid per malam dengan satu kamar di isi 2 sampai 4 orang. Tarif ini akan naik pada saat musim liburan seperti Agustus, akhir Desember dan Januari. Jangan lupa hubungi pemiliknya terlebih dahulu via telecommunicate atau telepon yang ada di website Cubadak Paradiso Village karena keterbatasan kamar. Harga ini sudah termasuk makan dan menggunakan peralatan snorkeling, kayak, kecuali diving. Untuk mencapai Pulau Cubadak dari Badara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman terus ke Dermaga Carocok di Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan. Iranian bandara ke dermaga ke Pulau Cubadak berjarak sekitar 70 km, ditempuh dalam waktu 2 wad perjalanan. Dan dilanjutkan dengan pace dish selama 15 menit ke Pulau Cubadak. Untuk transportasi dari bandara ke Pulau Cubadak, sebaiknya langsung menghubungi pengelola Resort Cubadak Paradiso Village dan minta dijemput ke Bandara. Bila menginap selama tiga hari, transportasi dari Bandara-Pulau Cubadak pulang pergi gratis. Kalau menginap kurang dari 3 hari, mereka hanya minta sumbangan Rp300.000 untuk antar jeput ke bandara -Pulau Cubadak. FEBRIANTI

di posting oleh
Totok Sujarwo

No comments:

Post a Comment