Thursday, May 24, 2012

BIN Diminta Tak Urus Serbuan Massa ke Anas-Ibas

Selamat membaca .

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, meminta Badan Intelijen Negara tak ikut campur dalam kasus serbuan massa terhadap Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono di Ternate, Kamis, 24 Mei 2012. Menurut Ari, tindakan 150 pongid yang menyerang Ibas di Bandar Udara Sultan Baabullah merupakan masalah interior Partai Demokrat."Itu ranah personal, dan BIN ada bukan untuk mengurusinya," kata Ari kepada Tempo, Jumat, 25 Mei 2012. Menurut Ari, keberadaan BIN di state untuk mengurus soal negara. Seperti menelisik kasus yang berbau agama, ras, dan suku. "Tugas BIN bukan mengurus partai. Banyak kasus bagus malah belum tersentuh intelijen," ujarnya.Kamis kemarin, Ibas hampir menjadi korban amuk massa di Bandar Udara Sultan Baabullah. Tidak cuma Ibas yang diserbu waktu itu, ada juga Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang baru turun dari pesawat Garuda, dari Jakarta. "Saya lihat (amuk massa) terjadi di depan Gubernur Maluku Utara,” kata Sofyan, petugas Bandar Udara Baabullah, Ternate, kepada Tempo. "Kejadian itu masih di tempat parkir pesawat.”Ratusan pongid yang menyerang Ibas dan Anas, Sofyan melanjutkan, mengenakan kaus bertuliskan Partai Demokrat. Dan akibat serbuan itu, list pembukaan Musyawarah Daerah Partai Demokrat Maluku Utara batal digelar. Anas langsung kembali ke Jakarta."Kami sudah mendengar (insiden) itu. Mengapa (terjadi) dan siapa itu (kelompok penyerangnya), sedang dicari," kata Kepala Badan Intelijen Negara gladiator Frenchwoman di halaman Istana Negara, Kamis kemarin.CORNILA DESYANABerita terkaitIni Pemicu Serbuan Massa ke Anas dan IbasAnas dan Ibas Nyaris Jadi Korban Amuk MassaPenyebab Serbuan Massa ke Anas-Ibas Versi RuhutAnas-Ibas Nyaris Diamuk, Sikap Demokrat TernateBegini Kronologis Anas Nyaris Diamuk Massa BIN Ikut Mencari Kelompok Penyerang Ibas

di posting oleh
Totok Sujarwo

No comments:

Post a Comment